Tanggal 21-22 Oktober 2023 akan menjadi momen bersejarah bagi siswa-siswa kelas 4, 5, dan 6 di SDIT Ibnu Sina. Mereka akan menjalani perjalanan longmarch yang tidak hanya menguji fisik mereka, tetapi juga memupuk nilai-nilai kebersamaan dan spiritual. Acara longmarch ini dimulai ba’da isya, SDIT Ibnu Sina, dan mengikuti rute yang mencakup 5 pos.
Pos Pertama: Masjid Al Imam Pakisan
Perjalanan dimulai dengan semangat yang membara dari SDIT Ibnu Sina. Siswa-siswa mengenakan seragam Pramuka, bersama dengan ransel yang berisi keperluan untuk perjalanan malam ini. Pos pertama yang mereka singgahi adalah Masjid Al Imam Pakisan. Di sini, mereka beristirahat sejenak dan makan bekal bersama. Semangat dan kekompakan kelompok semakin terasa kuat saat mereka melanjutkan perjalanan.
Pos Kedua: Masjid Sunan Kalijaga Bulu
Perjalanan mereka dilanjutkan menuju Masjid Sunan Kalijaga Bulu. Di masjid ini, sama seperti pos sebelumnya anak-anak bisa beristirahat sejenak, memakan bekal atau menunaikan hajatnya agar perjalanan berikutnya dapat berjalan lancar.
Pos Ketiga: Rumah Yatim Burikan
Rumah Yatim Burikan merupakan pos ketiga dan tempat peserta longmarch beristirahat setelah perjalanan kurang lebih 7 km telah mereka tempuh. Kurang lebih 2 jam, anak-anak bisa istirahat untuk memulihkan tenaga untuk menuju pos berikutnya.
Pos Keempat: Masjid Karangasem
Sama seperti ketiga pos sebelumnya, pos keempat anak-anak bisa kembali beristirahat meski sejenak, karena setelah ini perjalanan menuju puncak gunung Bundelan akan dimulai.
Pos Kelima: Masjid Darush Shahabah
Setelah melalui perjalanan panjang, tanjakan dan turunan pegunungan, akhirnya, mereka tiba di Masjid Darush Shahabah Bundelan, tujuan akhir dari longmarch ini. Semua rasa lelah terbayar lunas saat mereka merasakan kebahagiaan dan kebanggaan atas pencapaian mereka. Di sini, mereka akan beribadah sholat subuh, sarapan, dan kembali turun gunung untuk penjemputan orang tua.
Perjalanan longmarch ini bukan hanya tentang fisik, tetapi juga tentang spiritual dan kebersamaan. Siswa-siswa SDIT Ibnu Sina telah mengukir kenangan tak terlupakan dalam perjalanan ini, menguatkan nilai-nilai spiritual mereka, dan memupuk rasa solidaritas serta kepedulian terhadap sesama. Semoga momen ini akan menjadi tonggak bersejarah dalam perkembangan mereka sebagai individu yang beriman dan bermanfaat bagi masyarakat.